Nanti malam partai puncak Piala Presiden, akan digelar di stadion Bung Karno atau GBK, Jakarta. Kabarnya, Presiden Jokowi akan hadir langsung menonton laga pamungkas tersebut. Tak hanya Pak Jokowi yang akan nonton, Pak Ahok atau Pak Basuki Tjahaja Purnama juga akan ikut menonton, menemani Pak Jokowi di GBK.Â
Â
Dua klub bakal memperebutkan Piala Presiden, yakni Sriwijaya FC dan Persib Bandung. Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin sebagai orang nomor satu dari Sumsel, provinsi asal Sriwijaya FC, berjanji bakal hadir menonton laga puncak tersebut. Kabarnya lagi, Gubernur Jawa Barat, Kang Ahmad Heryawan juga tak mau ketinggalan ingin memberi suport pada Persib, klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Namun yang paling sibuk dan repot adalah Kang Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung. Ia sejak Persib dipastikan tampil di final, adalah pejabat yang paling sibuk memastikan keamanan bagi para bobotoh yang hendak pergi ke ibukota.
Â
Bahkan, Kang Ridwan sampai perlu sowan ke markas Jak Mania, dan juga Persija Jakarta. Ia sebagai tamu merasa perlu kulonuwun kepada tuan rumah. Saya kira, tindakan Kang Ridwan patut diapresiasi. Bahkan perlu dicontoh. Sebagai pejabat publik yang punya mandat menjadi pemimpin di Kota Kembang, ia punya tanggung jawab menjamin keselamatan warganya yang jadi bobotoh selama di Jakarta. Maka, ia pun pontang-panting.Â
Â
Bahkan Kang Ridwan, berjanji bila pendukung Persija melawat ke Kota Kembang, dia akan menjamunya di pendopo Kota Bandung. Janji yang simpatik dari seorang pejabat negara. Janji, yang membuat situasi tegang jadi mengendur. Namun memang harus seperti itu seorang pejabat. Ia mesti mampu memberikan suasana sejuk bagi siapa pun, tak hanya bagi warganya, tapi tak terkecuali bagi pendatang.Â
Â
Dan, kita tentu masih ingat, gaya Kang Ridwan ikut bertelanjang dada, untuk menenangkan bobotoh yang sedang tersulut emosi. Ia tampil karena dipanggil tanggung jawab sebagai Wali Kota, tempat dimana Persib bermarkas. Kang Ridwan pun, tak pernah bosan untuk selalu memberi suport, sembari menekankan pentingnya jadi suporter yang baik.Â
Â
Kang Ridwan tahu, perseteruan antara pendukung Persija atau biasa dikenal dengan Jak Mania dengan pendukung Persib atau biasa disebut bobotoh, tak kunjung usai. Perseteruan itu seperti jadi perseteruan abadi. Karena itu, perlu ada ikhtiar yang tanpa bosan terus dilakukan mendamaikan mereka. Kang Ridwan pun melakukan itu. Segala ikhtiar ia lakukan. Segala cara ia tempuh, agar bobotoh dan Jak Mania jadi suporter bola yang dewasa.Â
Â
Terus terang saya kagum pada Kang Ridwan. Meski dia bukan pemimpin tempat tinggal saya, dan saya pun tak memilih dia, namun serasa ia jadi pemimpin bagi saya. Pemimpin seperti itu yang dibutuhkan. Ia bersedia repot, untuk menjamin situasi berlangsung dengan damai. Ia pontang panting ke sana kemari, agar perseteruan itu meredup. Persoalan apakah nanti konflik bakal berakhir, itu soal lain. Karena yang dibutuhkan adalah ikhtiar, bukan wacana atau statemen.Â
Â
Kang Ridwan tak sekedar berkata, tapi juga bertindak. Dia datang bertamu, dan mengucap salam pada Jak Mania. Dan, memang seperti itu tamu bersikap, datang menyapa pada tuan rumah.Â
Â
Hatur nuhun Kang. Akang benar-benar Wali Kota yang cinta damai. Saya bangga pada Akang...
Â
Beberapa jam, sebelum laga final Piala Presiden digelar, Minggu, 18 Oktober 2015
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H