Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ramai Gaduh Polemik Server Mendagri Baru

14 Maret 2015   23:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:39 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marzan menambahkan, tidak masuk logika jika proyek berskala nasional dan strategis seperti e-KTP begitu longgar dan bisa diakses oleh pihak luar dengan mudah. Sejak awal, proyek e-KTP melibatkan banyak pihak, termasuk melibatkan Lemsaneg. Karena  dari awal ide tentang proyek e-KTP, termasuk server di dalamnya berangkat dari sebuah keinginan bagaimana Indonesia bisa menjamin kemandirian Negara dengan tidak tergantung kepada pihak asing. Maka proyek e-KTP pun kemudian diputuskan sepenuhnya dibiayai oleh anggaran negara. Saat itu, sejak awal BPPT ikut terlibat. Bahkan kata Marzan, lembaganya yang saat itu  menolak keras proyek e-KTP memakai pinjaman luar negeri. Tidak hanya itu, BPPT juga menolak bila proyek e-KTP memakai atau didukung dana hibah  atau ada bantuan dari badan usaha.

" Saya menginginkan dibiayai anggaran APBN, sehingga memiliki kekuasaan mutlak terhadap data," kata Marzan.

Namun Marzan mengakui, bila dalam proses produksi ada keterlibatan asing, karena kemampuan industri dalam negeri masih terbatas. Misalnya pembuatan chip, kartu, dan segala macam  masih diimpor. Tapi  yang paling penting kata dia, adalah jaminan keamanan data itu. Marzan menjamin, data di server e-KTP aman. Terlebih dalam pengamanannya melibatkan Lembaga Sandi Negara. Jadi sistem di e-KTP hanya bisa diakses oleh lembaga berwenang.

"BPPT juga sudah menyampaikan penjelasan ke Kemendagri terkait ini,"katanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun