Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

" Anytime Saya Bisa Telepon Presiden"

18 April 2012   12:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:28 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menurutnya, keluhan presiden itu, hanya mengkonfirmasikan bahwa antara kepala pemerintahan dengan pembantunya belum ada keterbukaan.

" Ini kan menunjukan tak adanya keterbukaan. Serta sistem komunikasi yang jelas antara presiden dengan pembantunya. Harusnya kan  terbuka kepada presiden. Maupun ke menteri lain atau pejabat lain," kata Eko Harry.

Tapi, kata dia, presiden juga harus menciptakan sebuah sistem komunikasi untuk semua saluran. Baik  kepada  seluruh menteri dan lembaga pemerintahan  lainnya.

" Menteri juga harus menjunjung tinggi tugas negara dan sejalan dengan tanggung jawabnya. Kalau ada info penting, langsung sampaikan ke presiden, jangan dikemas dulu, demi kepentingan kelompoknya," katanya.

Ketika kemudian dikeluhkan komunikasi macet, dan yang mengeluhkan itu adalah presiden, kata dia, menunjukan antara kepala pemerintahan dengan pembantunya belum satu irama. Bisa jadi itu hanya mengkonfirmasi kinerja  menteri tidak total.

" Serta  tak  sensitif terhadap kepentingan informasi yang terkait dengan masalah  negara dan rakyatnya dalam lingkup tugasnya," katanya.

Hal itu juga,menunjukan, pejabat pemerintah belum mempunyai loyalitas kepada negara secara penuh. Budaya asal bapak senang masih begitu kuat menjerat.

" Pejabat kan loyalitasnya berpihak kepada  kepentingan rakyat. Bukan kepada kelompok politik yang  mendukung pejabat," katanya.

Solusinya, segera pangkas birokratisasi informasi. Bangun sistem komunikasi yang jelas, cepat dan tidak birokratis. Sehingga  yang perlu segera diketahui  presiden atau publik, bisa secepatnya disampaikan.

" Harus diakui, saat ini alur komunikasi  jelas terlalu birokratis," katanya.

Pendapat tak jauh beda diungkapkan, Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Andi Syafrani. Menurut Andi, buruknya alur komunikasi pemerintahan, problemnya terletak pada sistem komunikasi antar pemimpin dan khususnya di istana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun