Saya tak tahu, apakah cara provokatif bapak Arturas itu bisa diterapkan di Jakarta atau tidak. Sebab sampai sekarang, belum ada yang studi banding ke kota itu.
Tapi bagi saya itu menarik. Dalam tafsiran saya, foto itu mengandung makna yang mendalam. Menegakan aturan hukum, haruslah tanpa tedeng aling-aling. Harus tegas dan lugas, tanpa basa-basi, tanpa tebang pilih, bila memang ditemui ada yang melakukan salah.
Arturas mungkin sudah berpidato. Tapi masih ada yang membangkang. Maka, lewat panser ia menegaskan, aturan harus dipatuhi semua warganya, siapa pun itu.
Pak Arturas, nanti bila berkesempatan berkunjung ke Jakarta, jangan takut, tak ada panser yang akan melindas, sekalipun anda parkir sembarangan. Karena Jakarta, surganya parkir sembarangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H