Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Panggung Politik Menuju Karpet Merah Istana

11 Maret 2012   06:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:13 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti mengejar waktu, tak lama kemudian, calon pendamping Alex didapatkan, yakni Letjen Purnawirawan Nono Sampono. Nono awalnya berambisi menjadi calon gubernur. Namun partai-partai belum juga ada yang meminang. Nono pun memilih berduet dengan Alex, meski hanya calon orang nomor dua.

Bila Golkar sudah memutuskan calon, justru jawara pemilu di Jakarta yakni Partai Demokrat, masih juga belum memastikan siapa yang bakal di usung. Ada dua kandidat kuat yang bersaing memperebutkan tiket Demokrat di Pilkada ibukota, yaitu Nachrowi Ramli dan Fauzi Bowo, incumbent.

Nachrowi, Ketua DPD Demokrat Jakarta, sekaligus kawan satu angkatan SBY, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, kala di akademi militer. Sementara Fauzi atau Foke adalah anggota Dewan Pembina Demokrat, sebuah struktur di Demokrat yang langsung dikendalikan SBY.

Nachrowi sudah sejak jauh hari getol mempromosikan diri sebagai calon gubernur. Dari tahun lalu, upaya pencitraan dilakukan, lewat spanduk, baliho, reklame yang memenuhi pojokan ibukota. Bahkan Nachrowi, sudah membangun markas pemenangannya di Hotel Twin Plaza, Slipi, Jakarta Barat. Di lantai 19 markas tim hore Nachrowi berada.

Sementara Fauzi juga getol mendatangi partai-partai lain. Saat Pilkada 2007, ketika itu Fauzi maju bersama Prijanto dan di dukung oleh 11 partai. Lawannya Adang Daradjatun-Dani Anwar yang hanya di usung oleh PKS. Fauzi-Prijanto pun menang.

Kabarnya, Fauzi sudah mendapat lampu hijau untuk berkoalisi dengan PKS. Dan, konsesinya Triwisaksana sebagai calon wakil gubernurnya.

Wasekjen Demokrat, Saan Mustofa, pada Koran Jakarta, mengatakan partainya masih menunggu keputusan majelis tinggi. Majelis itu dipimpin oleh SBY dan salah satu anggotanya adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Majelis itulah, kata Saan yang akan memutuskan siapa calon DKI-1 dari Demokrat.

Demokrat sepertinya masih gamang. Dua calon itu masih sama-sama ambisi dan terus melakukan gerilya politik. Sabtu dua pekan kemarin, misalnya Nachrowi sampai harus menggelar pelantikan pengurus DPC Demokrat se-DKI Jakarta di halaman Monumen Nasional. Anas hadir dalam acara itu.

Acara di Monas itu sekaligus dipakai untuk kembali menyuarakan dukungan pengurus Demokrat di Jakarta terhadap Nachrowi. Mungkin bukan kebetulan, bila acara di helat di Monas yang berdekatan dengan Istana, tempat SBY berkantor sebagai presiden.

Kata Pengamat Politik UIN Andi Syafrani, Nachrowi ingin mengirimkan pesan pada SBY, bahwa arus bawah Demokrat mendukung dia. " Ya semacam pesan pada SBY, bahwa dia itu di dukung arus bawah Demokrat, jadi jangan di remehkan," kata dia.

Gun Gun Heryanto, Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, memprediksikan, Pilkada DKI kali ini bakal sengit. Akan terjadi fragmentasi kekuatan politik. Juga, Pilkada Ibukota adalah pertaruhan awal bagi Demokrat, sebelum pemilu 2014. Bila menjadi jawara, maka itu modal besar bagi Demokrat menatap pemilu 2014, mengingat jawara pemilu 2009 itu kini didera banyak masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun