Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Menteri Menjadi Penyair Dadakan

10 Oktober 2011   14:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:07 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik




Puisi itu, urai Gamawan, hanya ungkapan hati yang spontan saja keluar, begitu ia selesai mengunjungi Miangas. Di Talaud, runutan bait puisi itu di selesaikannya, saat ia akan kembali lagi ke Jakarta, meninggalkan Miangas, dimata hatinya tertambat disana.

Ia pun bertekad, Miangas, jangan sampai bernasib sama dengan Sipadan dan Ligitan.ia akan merasa sedih dan bersalah, bila Miangas, berpisah dari pangkuan ibu pertiwi.

” Dari Sabang sampai Merauke, dariMiangas sampai Pulau Rotte, itulah Indonesia, ” katanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun