Puisi itu, urai Gamawan, hanya ungkapan hati yang spontan saja keluar, begitu ia selesai mengunjungi Miangas. Di Talaud, runutan bait puisi itu di selesaikannya, saat ia akan kembali lagi ke Jakarta, meninggalkan Miangas, dimata hatinya tertambat disana.
Ia pun bertekad, Miangas, jangan sampai bernasib sama dengan Sipadan dan Ligitan.ia akan merasa sedih dan bersalah, bila Miangas, berpisah dari pangkuan ibu pertiwi.
” Dari Sabang sampai Merauke, dariMiangas sampai Pulau Rotte, itulah Indonesia, ” katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H