Mantan Kepala Lembaga Sandi Negara, Mayor Jenderal purnawirawan Nachrowi Ramli, dalam sebuah obrolan ringan, dalam acara buka bersama dengan para wartawan, menceritakan tentang suka dukanya menjadi kepala sebuah lembaga sandi. Kata dia, jadi kepala sandi itu, tak boleh populer. Tak boleh muncul sembarangan ke permukaan.
Sebab terkait dengan dunia sandi, kata dia, maka terkait tentang suatu rahasia. Maka, jadi kepala lembaga sandi, harus serba rahasia. " Tak boleh dia itu muncul ke permukaan," ujarnya.
Amerika Serikat, kata Nachrowi, adalah negara yang mempunyai lembaga sandi yang kuat. Di negeri paman sam itu, ada lembaga bernama National Security Agency di singkat NSA. Di Indonesia itu dikenal dengan lembaga sandi negara.
Kata dia, lembaga sandi negara, bertugas menyelimuti negara. Sehingga, negara lain, tak bisa mengendus hal rahasia yang dimiliki negara ini.
" Jadi kalau selama ini di Amerika, dikenal CIA, dan FBI, sebenarnya sana juga ada NSA, " katanya.
Lembaga NSA, ujar Nachrowi, memiliki 4000 staf. Itu menunjukan, bahwa fungsi dan tugas lembaga seperti NSA, sangatlah strategis.
" Dari 4000 staf ini, 200 diantaranya adalah ahli bahasa Indonesia," ungkapnya.
Itu menunjukan posisi Indonesia dianggap penting oleh negerinya Barack Obama itu.
" Lembaga sandi itu tugasnya, amankan rahasia negara, dan cari rahasia negara lain, untuk kepentingan nasional kita," ujarnya.
Penguasaan terhadap informasi menjadi sangat penting. Siapa menguasai informasi, maka ia akan memimpin di depan.
Cara kerja para sandi negara, adalah lewat wakil kedutaan. Makanya Jakarta, setiap perkembangannya dalam pantauan para telik sandi dan ahli sandi dari negara-negara yang berkepentingan dengan Indonesia. Jika Amerika, sampai harus mempunyai 2000 ahli sandi bahasa Indonesia, artinya Indonesia, dianggap penting bagi kepentingan negara adidaya tersebut.
Saat ditanya, berapa staf dari lembaga sandi negara yang sempat di pimpinnya, Nachrowi menjawab. " Ya rahasia dong," katanya.
Pun saat ditanya, berapa yang ahli sandi tentang Amerika? Jawabannya pun sama. " Yang itu juga rahasia, he...he...,"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H