Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menunggu Dai Sejuta Umat Berikutnya

10 Agustus 2011   17:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:55 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pak Imam, yang kini menjadi penarik bajaj, punya kenangan tentang sang dai, sebelum kondang. Katanya, Zaenuddin, sebelum terkenal dengan sebutan dai sejuta umat, sering dilihatnya jalan kaki dari rumahnya untuk mengajar disebuah madrasah.

" Dulu, sebelum terkenal, saya sering melihat Pak Kyai itu, jalan kaki ngajar di Madrasah Nurul Falah, di Jalan Jatayu. Ya madrasah itu tak jauh dari rumahnya," ujarnya.

Rumah Zaenuddin sendiri, ada di gang Haji Aom, Jalan Gandaria I, Kramat Pela, Jakarta Selatan. Kenangannya itu, terjadi sekitar tahun 1985-an, sebelum Zaenuddin terkenal. Sang dai, kata dia, orangnya sederhana. Rumahnya pun dulu, saat masih aktif mengajar di madrasah tak semegah sekarang. " Dulu, mesjid yang dibangun depan rumahnya itu belum dibangun," katanya.

Menurutnya, pada tahun 1987-an, Zaenuddin mulai terkenal dan banyak dibicarakan orang. Dakwahnya bahkan mulai bisa nembus rekaman.

" Pas terkenal, Zaenuddin mana, eh tetangga saya ternyata,"ujarnya.

Zaenuddin juga dai yang dermawan. Kalau tiba hari raya kurban, sering bagi-bagi daging. " Sering saya dapat daging sapi darinya,"ujar Pak Imam, mengenang sang tetangga.

Dikenang dan banyak yang merasa kehilangan. Tapi kehidupan sang dai juga penuh warna. Dari dakwah, berlanjut ke politik. Sempat masuk PPP bersama Rhoma Irama, lantas kemudian keluar dan mendirikan PBR. Namun, pada 2009, sang dai, haluan politiknya kembali berubah, merapat ke Partai Gerindra. Bahkan saat kampanye Gerindra, Zaenuddin kerap hadir rantang runtung dengan Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Usai pemilu, tak ada berita luar biasa tentang Zaenuddin. Nama Zaenuddin kembali mencuat setelah ada pengakuan dari Aida Saskia, seorang artis pendatang baru, yang menyatakan punya hubungan khusus dengan sang dai. Sempat ramai, sebentar, tapi kemudian kembali menguap. Sampai, kemudian terpetik kabar, di awal Juli ini, sang dai tutup usia.

Sang dai kini sudah dipanggil Sang Khalik. Terlepas dari sisi kontroversinya, namun seperti kata Pak Imam, Zaenuddin benar-benar dai sejuta umat. " Dia kyai besar mas," katanya.

Ditunggu, hadirnya dai sejuta umat berikutnya. Atau mungkin tak akan ada penggantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun