Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mas Jokowi dan "Orang Kantoran"

7 April 2014   06:46 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Para profesional, atau mereka pekerja kantoran, sering disebut pekerja kerah putih. Tentunya, mereka bukan yang bekerja mengandalkan tenaga, seperti tukang gali, atau petani dengan cangkulnya. Tapi mereka bekerja karena keahliannya, misal tukang insinyur, akuntan, advokat, dan lain sebagainya. Pokoknya pekerjaan yang mengharuskan mereka sekolah setinggi mungkin.

Lalu, seperti apa pilihan politik mereka yang suka nongkrong di kafe usai bubaran kantor, atau yang tak lepas menenteng tablet dan mengusap serta menyentuh layar telepon genggamnya. Pada 9 April 2014, yang suka nengteng cangkul dan yang tak lepas menggenggam smartphone, punya hak sama, memilih di balik bilik TPS. Dan, pada 9 Julinya, mereka juga kembali bakal masuk bilik, untuk mencoblos siapa capres pilihannya.
Untuk bursa capres, sudah ada sederet nama yang mencuat. Ada nama Mas Jokowi, yang dicapreskan PDI-P, atau Pak Prabowo Subianto yang dipromosikan Partai Gerindra, juga nama lainnya seperti Pak Aburizal Bakrie atau Pak Ical yang disorong beringin dan Pak Wiranto, yang diusung Partai Hanura. 
Nah, dari sekian nama ini, siapa yang paling didukung para pekerja kantoran? Hasil sebenarnya tentu nunggu 9 Juli tiba. Itu pun, tak bisa langsung diketahui, siapa yang paling banyak dipilih. Karena biasanya KPU ngumumin hasil perolehan suara, tidak langsung hari itu juga, tapi ada jeda waktu, maklum ngitungnya manual. Paling banter, diketahui lewat hitung cepat lembaga survei, meski suka akurat, namun itu bukan hasil resmi.
Lalu bagaimana mengetahuinya sekarang? Lagi-lagi mari kita tengok hasil sigi dari lembaga survei. Menjelang akhir Maret kemarin, Charta Politika, lembaga riset politik yang dikomandani Mas Yunarto Wijaya, melansir hasil surveinya. Salah satu yang disigi oleh lembaganya Mas Yunarto, adalah tentang kemana arah dukungan dari pekerja kerah putih atau para profesional.
Inilah hasilnya menurut lembaran hasil sigi Charta Politik, Pak Prabowo dapat 50 persen, dan Mas Jokowi juga sami mawon, dapat 50 persen. Calon yang lainnya, seperti Pak Ical, Pak Wiranto dan lainnya, nol persen. Jadi yang didukung para kerah putih, cuma Pak Prabowo dan Mas Jokowi.
Lembaganya Mas Yunarto juga coba memotret pilihan dari para responden yang bukan pegawai negeri alias pekerja atau dari kalangan swasta. Hasilnya, yang dukung Pak Ical hanya 11,8 persen. Terbesar, mereka yang mengaku pekerjaannya swasta mendukung Mas Jokowi. Dukungan kepada si mas berbadan kerempeng itu, mencapai 38,2 persen. Sementara Pak Prabowo didukung 16,9 persen. Lalu yang dukung Pak Wiranto, berapa persenkah? Siginya Charta Politika, mencatatkan dukungan kepad bapak jenderal bintang empat yang mantan Panglima itu, hanya sebesar 7,9 persen. Jadi di mata para kerah putih itu, yang pantas ngantor di Istana Negara, adalah Mas Jokowi. Mereka lebih jatuh cinta kepada lelaki berkemeja putih, ketimbang kepada saudagar seperti Pak Ical, atau mantan jenderal seperti Pak Prabowo atau Pak Wiranto. Setidaknya itu yang dipotret lembaga siginya Mas Yunarto Wijaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun