Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Merenungi Arti Kemenangan di Hari Raya Idul Fitri

19 April 2024   08:08 Diperbarui: 19 April 2024   08:10 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ketupat lebaran oleh Mufid Majnun (Unsplash)

. . . . . . . . . . .

"Sungguh, beruntunglah orang-orang yang beriman, (yakni) orang-orang beriman itu adalah mereka yang senantiasa khusyuk di dalam shalatnya, mereka yang meninggalkan (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, mereka yang menunaikan zakat, mereka yang senantiasa menjaga kemaluannya, kecuali atas istri-istri mereka sendiri maupun atas hamba sahaya yang mereka miliki. Karena sesungguhnya mereka tidak akan menjadi tercela (karena menggaulinya). Maka, siapa saja yang mencari (pelampiasan syahwat) kepada selain mereka itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. (Sungguh beruntung pula) orang-orang yang senantiasa memelihara amanah dan janji mereka. Dan mereka yang senantiasa menjaga shalat-shalatnya. Mereka (yang beriman itulah) orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) orang-orang yang akan mewarisi (surga) Firdaus, (dimana) mereka akan kekal di dalamnya."

Marilah kita selalu bermuhasabah dan mengoreksi diri kita masing-masing. Apakah benar kita sudah mampu memenuhi apa saja yang dicirikan sebagai orang yang beriman sebagaimana yang diterangkan di dalam QS Al-Mu`minun ayat 1-11 tadi? Apakah benar kita sudah berusaha semampu kita agar mampu menemukan kekhusyukan ketika sedang menunaikan shalat? Apakah benar kita sudah mampu menghindari perkataan maupun perbuatan yang tidak memiliki manfaat dalam keseharian kita? Apakah kita sudah memberikan zakat kepada mereka yang berhak menerimanya dari lebihnya harta yang dititipkan oleh Allah pada kita? Apakah kita mampu menjaga pandangan kita dari hal-hal yang mampu membangkitkan syahwat kita? Apakah kita mampu memelihara amanah yang dititipkan pada kita dengan sebaik-baiknya? Dan apakah kita mampu menjaga shalat lima waktu dengan sebaik-baiknya?

Mengapa kita harus senantiasa memperhatikan dan menjaga tanda-tanda orang-orang yang beriman tadi? Sebab janji Allah begitu luar biasa manakala kita mampu memenuhi tanda-tanda orang yang beriman tadi, yakni dengan rahmat-Nya kita akan dimasukkan oleh Allah ke dalam Surga Firdaus dan kita akan kekal di dalamnya.

Semoga Allah SWT senantiasa membimbing langkah-langkah kita, memberikan hidayah dan 'inayah-Nya kepada kita, sehingga kita dapat menjalankan peran kita sebagai orang yang beriman dengan sebaik-baiknya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun