Mengapa kita harus memperbanyak memohon ampunan pada Allah di malam lailatul qadar ini? Hal ini dikarenakan memohon ampunan adalah termasuk diantara kebiasaan dari para Nabi terdahulu.Â
Di dalam penjelasan QS Al-A'raf ayat 23 diterangkan bahwa Nabi Adam AS semasa beliau ketika baru saja dikeluarkan dari surga selalu saja berdoa kepada Allah;
"Keduanya (Nabi Adam dan Siti Hawa) berdoa, 'Tuhan kami, kami telah mendzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau belum mengampuni (dosa-dosa) kami dan Engkau tidak memberikan rahmat pada kami, maka sesungguhnya kami benar-benar termasuk golongan orang yang merugi.'"
Di dalam QS Al-Anbiya' ayat 87 Nabi Yunus juga pernah berkali-kali memohon ampunan kepada Allah ketika beliau ditelan oleh ikan Nun. Di dalam perut ikan yang sangat besar dan sangat gelap itu beliau tidak henti-hentinya berdoa:
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadz dzoolimiin.
"Tidak ada Tuhan kecuali Engkau (Allah), Maha Suci Engkau. Sesunggunya aku ini termasuk diantara golongan orang yang dzalim."
Sedangkan Baginda Nabi Muhammad SAW juga telah menghadiahkan kepada kita, yakni ummat beliau yang tidak pernah sekali pun bertemu dengan beliau, akan tetapi percaya dan beriman sepenuhnya dengan seluruh ajaran-ajaran beliau, tanpa ada sedikit pun rasa keraguan di dalam hati, beliau menghadiahi kita dengan sebuah doa yang tidak kalah mulia untuk bulan yang paling mulia ini, yakni:
Allaahumma innaka 'afuww. Tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii.
"Ya Allah, sesungguhnya Engkaulah Dzat Yang Maha Pengampun, maka ampunilah aku." (HR At-Tirmidzi).
Dengan kesungguhan kita dalam memohon ampunan kepada Allah, maka hal ini berarti kita telah mengakui dengan sepenuhnya kedzaliman-kedzaliman yang pernah kita perbuat sebelumnya kepada Allah.
Dan berawal dari pengakuan-pengakuan inilah, maka kita pun kelak berkomitmen untuk tidak akan mengulang kembali kedzaliman yang serupa demi mendapatkan ridha dan ampunan dari Allah SWT.