Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bolehkah Kami Berguru pada Budaya Tuan

19 Februari 2024   06:11 Diperbarui: 19 Februari 2024   20:30 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Lighten Up on Unsplash

Entah sudah berapa wangsa dada kami senantiasa terbusung atas budaya kami
Sebab prasangka kami
Bahwa kami adalah bangsa yang paling mulia
Dari semua yang ada

Meski tak jarang jua kami terjengkang
Sebab dalam puncak ketinggian
Kami justru tak berdaya mamandang keluhuran budaya Tuan
Yang bertahta penuh kharisma di atas budaya kami

Hidup kami pun diliputi lautan penyesalan
Masa depan kami penuh bayang-bayang keraguan dan rasa ketakutan
Sebab kami tak mampu memandang wajah kami sendiri
Baik di masa kini
Terlebih di masa depan

Keseharian kami hanya tersandera di dalam ruang-ruang gelap yang pengap
Sebagai habitat kami yang paling aman
Dari derai belati hujatan manusia
Yang teramat berhasrat untuk mencincang daging peradaban kami

Masih bersediakah tuan memandang wajah nista kami
Mengobati cacat nurani kami
Agar kami tak lagi tenggelam
Dalam derita yang tak berkesudahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun