Saat ku diperintah ibu bapakku
Aku seringkali berucap, sebentar
Saat membuat janji dengan banyak manusia
Tak lupa kuselipkan kata sebentar
Sampai janji itu tak kunjung mewujud
Aku masih berlindung di balik baju zirah sebentar
Bahkan di akhir persidangan
Saat ditelanjangi semua amal perbuatanku
Aku masih berharap kembali ke dunia
Sekalipun dalam waktu yang sebentar
Namun, sebentarku kini tak lagi mampu kutawar
Sebab sudah terlalu banyak aku menawar
Hingga pada batas di luar nalar
Hancur sudah seluruh badanku penuh memar
Di hadapan makhluk gahar
Yang telah menahan kesabarannya hingga ke ujung akar
Untung saja masih ada kesempatan membuka mata
Untuk memohon pada penguasa jagad raya
Agar menjaga hati, lisan dan tingkahku dari kata sebentar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H