Ulat-ulat kecil ini biasa membungkus tubuhnya dengan rumah berbentuk contong kecil untuk melindungi diri. Jika musim ulat tiba, biasanya daun pohon ketapang akan banyak yang berlubang. Tak terkecuali pohon ketapang yang ada di depan toko saya.
Akan tetapi, karena keberadaan ulat ini tak sampai menghabiskan sebagian besar dari daun ketapang, maka saya masih bisa menoleransi keberadaan mereka. Entah kenapa, saat saya mau membasmi mereka dengan obat hama, hingga saat ini rasanya masih belum tega.
Syukurlah, ternyata keberadaan mereka lambat laun hilang dengan sendirinya seiring berubahnya ulat-ulat itu menjadi kupu-kupu kecil yang cantik.Â
Ketiadaan hewan itu menjadikan pohon ketapang dapat tumbuh secara sempurna dengan menampakkan trubus-trubus daun yang utuh.
Mudah Dirawat
Untuk perawatan pohon ketapang biola ini saya tidak memiliki formula khusus. Saya hanya perlu menyirami pohon tersebut sehari sekali atau dua kali ketika sedang musim kemarau. Sementara jika sudah masuk musim penghujan saya tidak menyiraminya sama sekali.
Sebab jumlah air yang disediakan oleh alam sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan hidup mereka.
Lantas bagaimanakah perkembangan dari pohon ini?
Proses pertumbuhan pohon ketapang ini seperti yang dapat Anda lihat pada foto yang saya tampilkan di sini. Ia kini sudah memiliki tinggi sekitar lima meter hanya dalam waktu 14 bulan.
Bagaimana? Apakah Anda juga suka dengan pohon ketapang? (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H