Upaya untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, hampir selalu dikaitkan dengan peran dari sektor swasta dengan keadaan investasinya.Â
Selain itu, hal ini juga seringkali dikaitkan dengan peran serta pemerintah dalam menyusun kebijakan berkait dengan alokasi belanja negara. Sebab melalui langkah-langkah awal inilah biasanya kemudian akan dapat ditengarai terciptanya sumber daya manusia yang berkelanjutan.
Diantara indikator yang dapat digunakan untuk melihat adanya sumber daya manusia yang berkelanjutan ini adalah dengan adanya kontribusi dari sektor pendidikan tersebut dalam menyumbang tenaga kerja.
Selanjutnya, untuk mencoba mengungkap fenomena ini lebih lanjut, sekelompok peneliti yang terdiri dari Nidya Listiono, Adi Wijaya dan Irsan Tricahyadinata dari Universitas Mulawarman telah menyusun sebuah riset dengan mengambil fokus pada identifikasi investasi, tingkat pendidikan dan pengeluaran pemerintah.Â
Adapun tujuan lebih lanjut dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana dampak dari ketiga variabel tersebut dalam menumbuhkan laju perekonomian dan penyerapan tenaga kerja di daerah, dimana dalam riset tersebut mereka khususkan di daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Penelitian itu sendiri dilakukan dengan mengolah data berdasarkan deret waktu selama periode 2009-2019 dengan didukung teknik kuantitatif. Berbekal metode tersebut peneliti berharap akan memperoleh kemudahan pada saat mereka mengukur masing-masing variabel penelitian tadi.Â
Kemudian, setelah data tersebut mereka susun dan interpretasikan melalui analisis jalur (path analysis), output dari analisis tersebut akan ditujukan pada tiga aspek, yakni efek langsung, efek tidak langsung, dan efek total.
Beberapa hal yang kemudian mereka temukan setelah melakukan analisis tersebut adalah bahwa variabel investasi dan belanja pemerintah secara langsung memiliki pengaruh positif yang signifikan dalam menumbuhkan perekonomian daerah.
Ini artinya, pertambahan pada kedua sektor tersebut memiliki peran penting dalam meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian daerah. Dan demikian pula sebaliknya.
Sedangkan pada variabel pendidikan sendiri mereka telah mengungkap bahwa hanya pendidikan pada jenjang tertentu saja yang rupanya memiliki andil secara positif signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Dengan demikian, tidak semua lulusan dari sektor pendidikan ini dapat menjamin terserapnya mereka ke dalam pasar tenaga kerja.