Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Benarkah "Cross-Border Banking" Dapat Meningkatkan Persaingan dan Efisiensi Biaya pada Perbankan?

7 Juni 2021   21:20 Diperbarui: 8 Juni 2021   08:50 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hubungan perbankan lintas batas antarnegara (Shutterstock)

Dengan mengacu pada hasil penelitian tersebut kiranya dapat menjadi refleksi bagi keadaan perbankan dalam negeri bahwa adanya CBB juga merupakan potensi yang kian memperuncing terjadinya persaingan pada sektor perbankan di dalam negeri.

Kendati demikian, di luar dari keberadaan transaksi antarnegara yang hampir sulit untuk dielakkan seiring terjadinya trend globalisasi ini, maka penyelenggara perbankan juga tetap harus mempertimbangkan faktor-faktor yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan.

Oleh karena faktor yang berasal dari dalam perusahaan merupakan hal yang paling memungkinkan untuk dapat dikendalikan oleh penyelenggara di sektor ini, maka fokus terhadap faktor internal inilah yang biasanya dijadikan titik mula dalam tata kelola mereka.

Selanjutnya, dengan memperhatikan faktor internal tadi, diantara kebijakan yang dapat mereka bentuk untuk mengantisipasi adanya persaingan yang tak terelakkan itu adalah dengan cara mengefisiensi anggaran biaya yang akan mereka keluarkan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 

Dan manakala kita lihat dalam praktiknya, efisiensi biaya pada sektor perbankan ini biasanya ditempuh dengan cara mengurangi jumlah kantor cabang di beberapa wilayah yang dampak selanjutnya adalah adanya pemangkasan sejumlah karyawan yang masih bekerja di sana.

Hal ini dikarenakan fokus yang mereka terapkan dalam melayani nasabah tersebut adalah dengan melalui penyempurnaan pelayanan yang dapat mereka sajikan, yakni dengan memanfaatkan sistem perbankan berbasis digital.

Tentu saja, pada tahap awal penyempurnaan sistem ini tetap saja akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Hal ini dikarenakan banyaknya kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk pengadaan infrastruktur yang diperlukan demi mendukung sistem perbankan digital yang akan mereka berlakukan.

Akan tetapi, dengan adanya pertimbangan faktor kemudahan transaksi di masa depan, peluang terjadinya efisiensi biaya sekaligus upaya untuk tetap bertahan dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik kepada para nasabah, barangkali tingginya biaya di awal tersebut akan terbayar tuntas dengan adanya loyalitas nasabah yang masih menggunakan jasa mereka.

Selain itu, jika mereka masih saja bersikukuh dengan tetap menggunakan sistem lama yang masih ada, barangkali hal inilah yang paling dikhawatirkan oleh pihak manajemen perbankan bahwa mereka akan ditinggalkan oleh para nasabah sebab anggapan tidak sempurnanya sistem yang mereka miliki.

Anggapan yang tidak sempurna atas sistem yang dianggap sudah uzur itu sangat mungkin akan muncul dari pihak nasabah karena sistem yang mereka miliki masih belum mampu menjangkau pangsa pasar maupun transaksi lintas negara yang sebenarnya sangat diperlukan dalam kegiatan bisnis multinasional.

Jika sudah demikian, maka pilihan yang dapat ditempuh adalah terus berbenah atau mereka akan semakin kalah dalam peta persaingan. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun