Akan tetapi, di luar pertimbangan itu, kita tentu tak dapat menutup kemungkinan lain bahwa ada juga seorang teman yang nyatanya memiliki potensi untuk menjadi mitra bisnis yang baik.Â
Dan untuk dapat menjadi mitra bisnis yang baik ini setidaknya mereka harus memenuhi kriteria-kriteria berikut:
Pertama, Kejujuran
Dengan sekian lamanya masa persinggungan dan berinteraksi dengan mereka, saya kira hal inilah yang kemungkinan akan diperoleh. Ya. Apalagi kalau bukan pemahaman kita atas sifat asli yang mereka miliki, apakah mereka termasuk kategori pihak yang jujur atau sebaliknya.Â
Dari sinilah, dengan adanya pemahaman kita atas sifat jujur seorang teman yang menjadi rekan bisnis, maka harapannya adalah akan menjadi modal berharga dalam menjalankan bisnis secara terbuka dan transparan.Â
Kedua, Kompetensi
Seorang teman yang senantiasa mengiringi setiap langkah kehidupan kita maupun mereka yang statusnya sebagai teman masa kecil-remaja yang sudah lama tak bertemu, tentu kita dapat berasumsi adanya perkembangan kemampuan mereka seiring berjalannya waktu.Â
Bentuk-bentuk potensi mereka inilah yang sepatutnya dapat kita gali sekaligus kita berdayakan untuk mengembangkan usaha sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.Â
Dan manakala hal ini dapat kita lakukan maka kemungkinan yang akan terjadi adalah akan tercipta iklim kerja yang berlangsung secara kondusif, sebab kita memiliki partner yang dapat bekerja sesuai dengan bidangnya, atau dalam istilah ekonominya right man on the right job, right man on the right place.Â
Ketiga, Profesionalitas
Manakala seseorang sudah bekerja sesuai dengan kompetensi di bidangnya sekaligus melandasinya dengan kejujuran untuk berusaha dan berkembang bersama, saya kira hal inilah yang akan mendorong terjadinya profesionalitas dalam bekerja.Â
Oleh karena landasan kerja yang dibangun adalah dengan mengedepankan profesionalitas bersama, maka pihak-pihak yang terlibat di dalamnya pun takkan lagi mengalami rasa canggung pada saat harus mengikat komitmen bersama dalam sebuah surat perjanjian kerja yang sifatnya formal.Â
Dengan adanya surat perjanjian kontrak kerja inilah diharapkan seluruh pihak yang terlibat di dalamnya akan mampu bekerja sesuai dengan tujuan pokok dan fungsi (tupoksi) dalam berbisnis serta dapat menghilangkan rasa ewuh pakewuh (tidak tega) sebagaimana budaya yang terjadi pada masyarakat Jawa.Â
Dengan masih terjaganya ketiga hal ini, maka saya kira memilih rekan, kolega, maupun mitra kerja dari kalangan teman sendiri bukanlah sebuah masalah, sebab adanya jaminan dan ikatan yang kuat dari pihak-pihak yang terlibat di dalamnya untuk menjalankan usaha bersama.Â