Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Inilah Alasan Mengapa QS Yusuf Disebut Kisah Terbaik di Dalam Al Quran

22 Desember 2020   09:23 Diperbarui: 23 Desember 2020   13:35 2511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Al-Qur'an (Unsplash/olah pribadi) 

Mengenai aktualitas kisah ini barangkali kita akan memahami bahwa sebenarnya pesan di dalam kisah ini juga dapat dibawa pada konteks di zaman sekarang. Misalnya pada keadaan tertentu, kita masih sering menemui, bahwa ada kecenderungan sebagian manusia yang ingin menjatuhkan pihak lainnya karena alasan rasa tidak senang atas segala kelebihan yang mereka miliki. 

Kemudian di posisi yang lain, ada juga sekelompok manusia yang begitu mudahnya dijerat oleh rayuan para wanita, dan lain sebagainya. Masalah-masalah semacam ini senantiasa berulang, hanya berbeda waktu, pelaku dan motifnya saja.

Sehingga melalui kisah ini kita seakan diajari untuk belajar dari sejarah faktual nenek moyang kita, mengenai cara-cara arif bijak yang telah mereka tempuh dalam mengarungi kehidupan sekaligus laku yang telah mereka jalani untuk dapat meloloskan diri dari pelbagai cobaan yang mereka hadapi.

Kedua, Sistematis 

Jika kita perhatikan, alur cerita dalam kisah Nabi Yusuf ini begitu runut. Di dalamnya dikisahkan bagaimana perjalanan hidup Nabi Yusuf sejak beliau masih pada fase anak-anak, menginjak usia remaja, hingga dewasa, secara berurutan. Dengan adanya cerita yang sistematis ini tentu akan memudahkan siapa saja untuk mengukuti rangkaian kisahnya sedari awal hingga akhir. 

Ketiga, Alur cerita yang bergelombang

Jika kita biasa menyimak sebuah jalan cerita, pada umumnya kita selalu mengharap jalan cerita yang tidak terkesan datar begitu saja. Terkadang berkonflik dan ada kalanya mendapat relaksasi, sehingga tidak selamanya kita menjumpai suasana yang selow dan tidak pula selamanya tegang. Hal inilah yang akan menjadikan jalan cerita menjadi bergelombang dan menarik untuk diikuti. 

Dalam kisah Nabi Yusuf ini, kita rupanya memperoleh suguhan cerita yang naik-turun tentang konflik dan resolusinya yang beliau alami selama kehidupannya. Adapun gambaran sederhana mengenai fluktuasi ceritanya adalah sebagai berikut--tanda (+) saya gunakan untuk isyarat yang menyatakan relaksasi atau hal yang menyenangkan pelakunya, sedangkan tanda (-) sebagai simbol konflik yang sedang dihadapi oleh pelakunya. 

(+) Nabi Yusuf bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan yang semuanya bersujud kepadanya. Rupanya hal itu merupakan isyarat nubuwah yang akan beliau miliki. 

(-) Saudara-saudara Nabi Yusuf telah terhasut oleh bisikan setan sehingga mereka cemburu terhadap segala kelebihan yang dimilikinya.

(-) Oleh sebab terhasut oleh bujukan setan itu, Nabi Yusuf dibuang oleh para saudaranya ke dalam sumur di tengah belantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun