Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Tak Peduli

19 November 2020   19:24 Diperbarui: 19 November 2020   19:45 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tak peduli lagi Wahai Baginda,
Pada seluruh jabatan, kedudukan, maupun kekayaanku.
Semua telah kutanggalkan
Demi memantabkan langkahku untuk menuju genggaman tanganmu.

Aku tak peduli lagi Wahai Tuan,
Meski semua menganggapku gila.
Semua kan kuterima dan kujalani
Demi menghapus rasa rinduku ini padamu.

Sebab rasa rinduku atasmu begitu membuncah.
Terutama di malam kelam yang menurut mereka teramat keramat ini.

Aku tak rela jika setiap saat ku tak mampu menatapmu.
Aku tak mampu jika setiap langkah ku tak mampu menghadirkan senyummu.
Sungguh aku tak mampu.

Izinkanlah saja aku menjadi orang yang gila.
Karena sesungguhnya aku memang sudah gila.
Tergila-gila padamu hingga tak tahu lagi apa yang harus kulakukan.
Selain hanya untuk membersamaimu dan menenteramkan hatimu.

Aku tak peduli apa kata mereka.
Aku tak peduli bagaimana sikap mereka.
Bahkan aku pun tak peduli atas diriku sendiri.
Sebab yang kupedulikan hanyalah perjumpaanku dengan dirimu,
selalu.

Siapa pun boleh merintangi jasadku.
Namun, tak satupun yang kan mampu membendung sanubariku yang membawa kumpulan tetes kerinduan yang kian tumpah atas dirimu.

Pada angin akan kutiupkan harapan.
Bersama hujan akan kualirkan pujian.
Dan melalui awan akan kutaburkan keselamatan.
Bersama-Nya, yang telah memberiku kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun