Dengan demikian, seseorang yang memiliki sikap tersebut manakala ia telah memperoleh rezeki yang melimpah maka tidak mungkin ia akan mudah menghamburkannya begitu saja, sebab ia senantiasa menyadari bahwa rezeki yang ia peroleh saat ini belum tentu selamanya akan mengalir dengan lancar di masa kelak, sehingga ia pun harus senantiasa mawas diri saat menggunakannya. Ia akan mampu bersikap cermat saat berkelimpahan dan dapat bersikap berhemat saat berkekurangan.Â
Penulis kira demikianlah apa yang dapat kita simpulkan melalui kisah Nabi Yusuf kali ini. Bagaimanakah kisah selanjutnya mengenai nasib Nabi Yusuf setelah pertemuannya dengan kawan lamanya itu? Insyaallah akan penulis ceritakan pada tulisan yang berikutnya. (*)
Referensi:
QS Yusuf: 43-49; Tafsir web.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H