Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Cara Mengatasi Masalah dari Film Jackie Chan

30 September 2020   08:53 Diperbarui: 3 Oktober 2020   07:13 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kompas

Diantara film laga yang paling saya sukai sejak kecil adalah film-film yang dibintangi oleh Jackie Chan. Alasan saya menyukai film yang dibintangi aktor tersebut adalah di samping seru, setiap aksinya itu seringkali memancing gelak tawa tersendiri. 

Dan lebih dari itu, menurut saya, Jackie Chan adalah bintang kungfu yang paling manusiawi. Saya katakan manusiawi sebab ia seringkali kali mengekspresikan rasa sakitnya saat terkena pukul dari lawannya, seperti halnya manusia pada umumnya yang terkena pukulan. 

Aktor yang konon wajahnya mirip dengan Ayahanda Tjiptadinata Effendy tersebut seakan tak merasa malu sedikit pun untuk mengekspresikan rasa sakitnya, sehingga tak jarang tingkahnya ini membuat geli lawan bertarungnya. 

Dengan gaya bertarungnya ini, ia seakan berani tampil dengan karakter yang sama sekali berbeda dengan bintang kungfu lainnya, yang pada umumnya menampakkan keperkasaan dan tak kenal rasa sakit saat menerima pukulan dari lawan.

Selain itu, menurut saya, kungfu yang dipraktikkan oleh Jackie Chan ini saya anggap memiliki pesan filosofis tersendiri berkait sikap manusia dalam menjalani masalah kehidupan.

Pesan filosofis ini saya kutip dari ucapannya sendiri pada saat ia membintangi salah satu film yang berjudul Karate Kid. Dalam film itu, ia yang berperan sebagai Mr Han pernah menuturkan:

Ketika hidup membuatmu terjatuh, cobalah sangga dengan punggungmu. Sebab, jika kamu bisa melihat ke atas, maka kamu pasti juga akan bisa untuk segera bangkit.

Dengan mengajarkan pesan filosofis ditambah jurus kungfu itu pada sang muridnya, Dre Parker, maka ia pun pada akhirnya berhasil membimbing bocah itu sehingga memenangkan kompetisi kungfu tingkat anak-anak.

Ini merupakan sebuah raihan yang luar biasa, sebab bocah yang ia ajari itu adalah seorang pembelajar kungfu dari nol dan memiliki porsi latihan yang sangat terbatas, yakni selama 3 bulan.

Menurut Jackie, inti dari ajaran kungfu itu adalah mampu menyerap hikmah dan apa saja terdapat di alam semesta. Dengan demikian, ajaran kungfu sebenarnya tidak selalu berkait dengan pertarungan belaka. Namun, ia juga meliputi seluruh ajaran hikmah kehidupan yang dapat ditemui dari segala penciptaan. 

Baiklah. Kita boleh-boleh saja beranggapan bahwa hal itu hanyalah sebuah kisah yang terdapat dalam sebuah film belaka. Akan tetapi, tidak ada salahnya bagi kita untuk menggali setiap bijak-bestari kehidupan, entah dari manapun ia berasal.

Berdasarkan pengamatan saya dari beberapa film Jackie Chan saat menghadapi lawan-lawannya di medan pertempuran ini, saya seakan menangkap makna tersirat dari berbagai sikapnya itu dalam menghadapi permasalahan kehidupan. Adapun diantara pesan kehidupan tersebut adalah:

Menghindar dari masalah

Saat kita menonton Film Jackie Chan, kita mungkin akan sering mendapatinya tampak lari terbirit-birit akibat dikejar para lawan. 

Upaya yang dilakukan oleh Jackie untuk menghindari musuh ini adalah diantara strateginya untuk memecah kekuatan lawan sembari mengamati kekuatan mereka dan menunggu waktu yang tepat untuk menghadapinya satu per satu.

Bercermin dari apa yang dilakukan oleh Jackie ini, menghindar bukan berarti tidak mau menyelesaikan masalah atau melarikan diri darinya. Menghindar bisa saja merupakan sikap yang diambil oleh seseorang untuk mengambil jarak pandang sekaligus memetakan seberapa besar masalah yang tengah dihadapi. 

Jika masalah itu keadaannya tidak terprediksi berapa kekuatan maupun jumlahnya, maka langkah terbijak bagi kita adalah menghindar agar tidak salah dalam melangkah akibat kurang cermat dalam memandang masalah. 

Dengan demikian, mengambil jarak dari masalah setidaknya akan membuka kesempatan bagi kita untuk memetakan seberapa besar kekuatan pada diri kita untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Menghadapi masalah

Saat menghadapi lawan-lawannya, meski Jackie adalah seorang jago beladiri, ia tak ingin gegabah dalam mengambil keputusan. Ia pandai mengulur waktu kapan lawan itu harus ia hadapi dan kapan harusnya dihindari. 

Tindakannya ini seakan mengajarkan kita pada sebuah pesan filosofis penting dalam budaya kita: aja kesusu (jangan tergesa-gesa).

Sebab tindak tergesa-gesa, gegabah hanya akan menjadikan seseorang kurang cermat dalam mengambil perhitungan sehingga langkah yang diambilnya pun menjadi tidak karuan.

Jika jumlah kekuatan diri kita sudah terbaca dengan jelas untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka barulah kita akan dapat memutuskan apakah sepatutnya masalah itu akan dihadapi ataukah masih harus dihindari untuk sementara waktu. 

Memanfaatkan peluang

Untuk menghadapi lawan yang teramat banyak atau bermain keroyokan, biasanya Jackie memanfaatkan alat apa saja yang berada di sekelilingnya yang mungkin akan membantunya untuk menghajar para musuh tersebut.

Ini sekaligus menjadi penanda bahwa Jackie adalah seorang petarung jenius yang tak hanya mengandalkan otot dan teknik bertarungnya saja. Namun, selain itu, ia juga pandai menyiasati keadaan dengan memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitarnya. 

Hal inilah yang kiranya akan dapat kita ambil hikmah dalam keseharian kita, yakni di samping memanfaatkan daya yang kita miliki, kita pun sepatutnya memiliki ketelitian dalam membaca dan mengambil peluang yang ada, yang akan mempermudah langkah kita menuju titik kesuksesan.

Meski sebenarnya kita mampu untuk menyelesaikan masalah-masalah itu berbekal kemampuan sendiri, namun dengan kita memiliki kemampuan untuk membaca peluang ini maka kita pun akan berpeluang untuk menyelesaikannya dengan cara yang lebih sederhana. 

Kemampuan diri untuk menyelesaikan masalah

Dalam filmnya, kita seringkali menyaksikan Jackie Chan mampu menghajar para lawannya sekalipun yang ia hadapi berjumlah lebih banyak. 

Namun, pada film tertentu, misalnya pada film tinju mabuknya, Jackie tidak serta merta mengalahkan sang musuh utama. Sebab sebelum mampu merobohkannya ia harus berkali-kali tumbang sehingga ia pun memutuskan untuk menimba ilmu dari seorang pendekar legendaris yang menguasai jurus tinju mabuk. 

Dan barulah setelah sekian waktu ia menjalani latihan dengan tekun di bawah ampuan sang pendekar maestro itu, setahap demi setahap ia pun dapat mengimbangi jurus dari musuh terkuatnya. Dan bahkan lebih dari itu, ia mampu mengalahkannya. 

Pada umumnya, mengalahkan para musuh bagi Jackie adalah sebuah keniscayaan manakala ia telah memiliki segenap daya untuk melakukannya. Dan untuk mengumpulkan segenap daya ini tentu sebelumnya ia harus melalui proses-proses yang tidak mudah. 

Dengan mengambil pelajaran dari proses Jackie Chan untuk mengalahkan lawannya ini, maka hal yang dapat kita ambil ibrah adalah hendaknya kita menyiapkan segenap kemampuan diri untuk mengerjakan apa saja yang kita inginkan. Daya atau kemampuan untuk menyelesaikan masalah inilah modal dasar yang dapat kita andalkan untuk menghadapi setiap masalah yang menghadang di depan kita. 

Dengan berbekal kemampuan dan didukung oleh sikap optimisme kita untuk mengerjakannya, maka kiranya masalah apapun akan mampu kita hadapi dan selesaikan dengan hasil akhir yang memuaskan.

Saya kira demikianlah pesan filosofis yang dapat kita petik dari film-film kungfu yang dibintangi oleh Jackie Chan itu. Barangkali diantara pembaca ada yang memiliki sudut pandang lain atas film yang dibintanginya ini, bisa ditambahkan pada kolom komentar di bawah atau juga bisa ditulis pada ulasan artikel tersendiri. Monggo! [mam]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun