Pupuk yang sifatnya organik bisa berasal dari sampah dedaunan atau kotoran hewan yang telah dikeringkan. Selain itu, kita juga dapat menggunakan pupuk anorganik yang bisa diaplikasikan pada tanaman, yakni dengan memberikan pupuk pabrikan. Umpamanya pupuk NPK, Gandasil dan sebagainya.Â
Lakukan penyiangan atas tanaman pengganggu
Setelah tanaman hias dirawat selama beberapa waktu, kemungkinan besar akan tumbuh rerumputan maupun gulma di sekitar lahan tumbuhnya. Jika sudah demikian, kita bisa mencerabuti rerumputan itu agar nutrisi bunga tidak diserap oleh si tanaman pengganggu.
Amankan tanaman dari hama
Pada saat tanaman sudah semakin berkembang, biasanya ia akan lekas didatangi oleh hama. Hama itu bisa berupa hewan apa saja. Entah itu bekicot, cabuk, maupun ulat.Â
Jika hama ini lekas menyerbu tanaman hias, maka ini tanda si bunga harus lekas mendapat perhatian khusus. Perhatian itu bisa kita lakukan dengan cara manual, yakni dengan menghilangkan satu per satu hama dari tanaman (jika jumlahnya tidak terlalu banyak). Atau bisa juga dengan menyemprotkan cairan anti hama padanya jika jumlah tanaman yang dirawat itu cukup banyak.Â
Lakukan pemotongan untuk menjaga keindahan
Tanaman hias tertentu pada umumnya akan dijaga keindahannya agar tetap elok saat dipandang mata. Cara yang biasa dilakukan untuk menjaga keindahan itu adalah dengan memotong bagian tanaman sehingga ia memiliki bentuk yang diinginkan.Â
Dengan rajin memotong tanaman secara rutin, kita akan dapat menghilangkan percabangan dari bagian tanaman yang tak diinginkan.Â
Selain itu, dengan cara ini kita juga akan dapat mempertahankan keindahan bentuk bunga pada ukuran tertentu. Apakah bunga itu akan kita bentuk pendek atau tinggi, bulat atau kotak, terserah kita.Â
Secara tidak langsung, membentuk bunga itu juga akan memancing jiwa kreativitas dan seni kita saat melakukannya. Dan inilah yang akan menjadikan kegiatan merawat tanaman hias ini menjadi lebih mengasyikkan.