Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bidadari Cemburu

15 September 2020   08:08 Diperbarui: 15 September 2020   08:53 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: (Unplash) 

Mencicip nikmat menuai lezat. Hari ini tiada lebih bahagia. Sepasang merpati. Keduanya bertepekur sumpah. Mengarungi bahtera cinta. Susuri belantara balada. Hanya untuk berlabuh pada suatu tempat. 

Penuh kedamaian, ketenteraman, keelokan. Tiada lain tiada bukan, keridhaan Tuhan.

Banyak yang bertanya. Kawan-kawanku bertanya. Murid-muridku bertanya. Tetanggaku bertanya. Apakah gerangan itu? Bagaimana mendapati singgasana penuh kedamaian itu? 

Sang Baginda membantuku menjawabnya. "Menikahlah" serunya mantab sambil tersenyum madu. Langit akan meruntuhkan emas. Telaga akan mengalirkan susu. Bidadari akan cemburu. Semua mengantri agar bisa dimadu. 

Sang merpati terlanjur memejamkan mata. Mengukir titah setia. Hingga akhir masanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun