Selain itu ada juga keunggulan tampilan layar yang lebih lebar (dibanding telepon pintar); serta kesan lebih fokus dalam berkarya, dibandingkan mengetik pada gawai.Â
Sementara itu, mereka yang menikmati mengetik pada gawai juga memiliki alasan kenyamanannya tersendiri: dapat dilakukan dimana saja, kesan bekerja secara luwes dan non-formal, lebih cepat menangkap ide yang datangnya sewaktu-waktu, dan sebagainya.Â
Terlepas media apa yang paling nyaman untuk mereka pilih, dari masing-masing selera itu tentu memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri.Â
Dan berdasarkan pengalaman saya pribadi pada akhir-akhir ini, saya merasa lebih nyaman manakala menggunakan gawai untuk menulis tulisan yang mungkin akan selesai dalam sekali duduk, seperti artikel yang saya sajikan untuk Kompasiana ini.Â
Sementara itu untuk mengerjakan tulisan yang relatif cukup lama pengerjaannya, seperti saat mengerjakan tugas makalah atau tulisan formal-ilmiah lainnya, saya lebih nyaman menggunakan laptop.Â
Sebenarnya saya bisa saja mengerjakan makalah pada gawai sehingga saya bisa menuliskannya dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan aplikasi notes atau google docs.Â
Namun, saat ini saya belum sampai pada tahap itu. Dan tentu saja, untuk membiasakannya saya harus lebih mengakrabkan diri untuk menulis pada gawai, sebagaimana ketika saya belajar menulis artikel melalui gawai pada masa terdahulu.
Dan pada umumnya, untuk mengakrabkan diri dengan sebuah kebiasaan baru tentu butuh waktu tersendiri. Seberapa lamanya itu, saya tidak bisa memastikannya.Â
Namun, setidaknya kehadiran gawai ini telah menjadikan penggunanya lebih akrab saat menuangkan tulisan pada sebuah telepon pintar. Dan, secara perlahan yang mungkin saja tidak mereka sadari, tulisan mereka pada gawai itu pun kian berkembang dari waktu ke waktu.
Dari sekadar untuk membalas chat, berkembang menjadi kebiasaan menulis sebuah puisi. Kemudian berlanjut menjadi terbiasa menyusun sebuah artikel, membuat makalah. Bahkan, mungkin saja darinya akan terlahir sebuah karya yang siap dibukukan, pada saatnya nanti.Â
Apakah hal demikian mungkin akan terjadi? Biarlah waktu yang akan menjawabnya.Â