Silakan Anda nikmati karya 'orang lain' itu sambil melihat dan merenungkan setiap kesalahannya. Jika Anda menemukan kesalahannya, jangan ragu sedikit pun untuk memperbaikinya. Dengan demikian, secara otomatis, dengan Anda mengkritisi dan merevisi karya 'orang lain' itu berarti Anda telah melakukan penyempurnaan pada tulisan Anda sendiri.Â
Selanjutnya, alangkah baiknya kita menyadari, bahwa pada saat tulisan kita telah dipublikasi, maka karya kita itu akan dibaca oleh banyak orang. Bisa dibayangkan, betapa banyaknya orang yang akan kecewa, merasa rugi dan tersiksa oleh tulisan kita, manakala mereka telah membuang-buang waktu untuk sebuah karya yang asal-asalan.Â
Untuk itu, agar karya kita tidak berpotensi merugikan dan mengecewakan orang lain, saya sarankan untuk tidak ragu dan merasa malas dalam membacanya kembali demi kenyamanan para pembaca kita.Â
Kedua, Meminta pihak lain untuk mengoreksinya
Saat ini, kita mungkin telah sering menjumpai kursus-kursus dan latihan-latihan kepenulisan baik itu yang dilaksanakan via online maupun offline. Pada forum latihan menulis ini biasanya di samping pesertanya mendapatkan materi tentang cara menulis yang baik, mereka juga berkesempatan untuk membuat tulisan sendiri yang nantinya akan dikoreksi oleh pihak lain, baik itu oleh pengajarnya, peserta lainnya, maupun dikoreksi secara bersama-sama.Â
Ini merupakan langkah yang baik dalam memperbaiki hasil karya kita, mengingat semakin banyak orang yang membaca tulisan kita, maka semakin banyak pula tulisan kita itu akan dikoreksi oleh orang lain. Dengan demikian, akurasi ketelitian terhadap tulisan pun akan semakin tinggi.Â
Barulah setelah karya tersebut selesai dikoreksi dan diperbaiki, maka naskah tersebut dapat dipublikasi dengan kondisi yang paling pantas.
Ketiga, Melakukan penyaringan tulisan dengan menggunakan aplikasi
Berdasarkan pengalaman saya pribadi, tidak ada hal yang lebih nyaman bagi saya dibandingkan menulis pada aplikasi notes. Entah kenapa, pada saat saya menulis pada aplikasi notes ini saya merasa tidak seperti sedang menulis, namun seperti sedang berbicara pada gawai dan pembaca saya.
Ditambah lagi dengan tampilan background-nya yang berwarna kuning lembut, mengingatkan saya pada masa-masa ketika menulis di lembaran kitab kuning. Sungguh uwuwu-nya.Â
Saya menggunakan aplikasi notes ini untuk tahapan menulis yang pertama kali, yakni menulis secara abstrak apa saja yang ingin saya tuliskan. Apa yang ada di dalam kepala, saya tuangkan begitu saja ke dalam sebuah catatan.Â