Jadi, di sini Kompasioner tidak perlu ragu lagi untuk mem-posting tulisannya, bahkan untuk karya yang, misalnya, 'paling hancur' sekalipun. Dengan catatan, itu adalah karya sendiri (bukan plagiasi), tidak berpotensi menimbulkan kegaduhan, dan Anda memiliki rasa tega untuk menyiksa pembaca dengan semrawutnya tulisan.
Dan manakala ada pembaca yang tidak tersiksa dengan tulisan-tulisan buruk kita, ini mungkin saja terjadi karena beberapa alasan, misalnya, ia telah memaklumi dan memaafkan tulisan-tulisan buruk kita, ia sudah terlalu kebal untuk 'disiksa' dan 'disakiti' dengan karya-karya tulisan kita, atau bisa juga karena mereka merasa senasib sepenanggungan, yakni mereka pun biasa menyuguhkan tulisan-tulisan yang buruk untuk para pembaca lainnya.Â
Khusus untuk golongan yang terakhir ini penulis akan mudah memaklumi kesalahan dari penulis lainnya, sebab ia sendiri pun telah berulangkali melakukannya.Â
Dan, mengaca dari pengalaman yang sudah-sudah, sebenarnya ada hal yang lebih penting dibandingkan memurungkan diri untuk tetap menulis akibat kesalahan-kesalahan itu. Yakni menjaga konsistensi dalam menulis.Â
Janganlah sampai sebab kesalahan yang masih dapat diperbaiki ini kemudian menjadikan seseorang menjadi minder dan enggan menulis sebab merasa terlalu terbabani dengan aturan-aturan penulisan.Â
Silakan menulis dengan sebebas-bebasnya. Dan silakan mengoreksi sendiri kesalahan-kesalahan pada tulisan Anda, agar tulisan itu berubah menjadi semakin baik, kian mudah dipahami dan makin berkarakter dari waktu ke waktu. Jadi, tunggu apa lagi? Silakan tuliskan karya-karya Anda di sini!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H