Penjajahan yang telah bertransformasi dalam bentuk yang melenakan. Baik itu pada aspek ekonomi, politik, teknologi, maupun kebudayaan.Â
Tugas kita sebagai generasi penerus mereka sejatinya tidaklah bertambah mudah sebab bentuk penjajahan itu telah bertransformasi dalam bentuk yang tak kasat mata, telah berkembang dalam bentuk yang 'mikroskopis' sehingga nalar kita pun terkadang sulit untuk memahaminya.
Perjuangan kita kali adalah menjaga kesehatan kita, menjaga kesadaran kita agar bentuk transformasi penjajahan itu selalu dapat kita sadari, kita antisipasi, bahkan jika perlu kita lawan keberadaannya. Sebab bagaimana pun mereka adalah sekelompok penjajah yang akan merenggut kemerdekaan kita, merampas kepribadian kita, merebut nurani kita, yang dimulai dari eksploitasi intelektualitas dan sumber daya kita.Â
Dengan demikian, bentuk perjuangan kita pun harus mengalami transformasi, dengan format dan formula yang terbarukan agar tepat dalam menghadapi model penjajahan yang baru itu.Â
Dan untuk merumuskan bentuk perjuangan model baru ini kita harus melihat dengan sangat cermat siapa yang benar-benar menjadi lawan bagi kita. Sebab manakala kita tidak waspada, maka perjuangan kita pun akan membabi buta dalam 'menyerang' sehingga justru akan 'memusnahkan' kawan dan bangsa kita sendiri.
Untuk itu, dalam berjuang ini kita butuh pengetahuan yang matang sebagai modal dasar bagi kita untuk menggerakkannya. Sebab bidikan perjuangan akan berpeluang mencapai keberhasilannya manakala bangsa ini telah mampu mengincar lawan dengan cara yang tepat dan 'senjata' yang tepat.Â
Tugas kita adalah berusaha untuk menemukan bentuk 'senjata' itu dan melatih kemampuan diri kita agar mahir dalam menggunakannya.Â
Kira-kira apakah bentuk 'senjata' itu dan bagaimana cara menggunakannya? Anda sendirilah yang lebih mengetahuinya.Â
