Mohon tunggu...
Kang Yono
Kang Yono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Gue Musisi, Vocalis WAViS, Penulis, Novelis, Jurnalis, Lengkap deh pokoknya, cuman ya gitu, nggak ada yang terkenal. hehehe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Kosong di Perjalanan

20 Desember 2013   10:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Awal mula, aku sudah pernah menulis lagu sesaat sebelum "Cinta kosong"..

Kami ber-11 malam itu, Bukan bermain Bola, tetapi melancong seperti remaja pada umumnya, dan saya senang sekali di antara 11 temanku ini tak ada remaja yang salah arah seperti Merokok, minum, atau Narkoba.

Hendrik, Eko, Lamin, Pono, Junet, Andik, Sutrisno, Sigit, han, paijut, dan saya sendiri..

Entah suatu kebetulan, entah sengaja Tuhan memberikan kenangan manis kepada kita semua, namun malam itu tepat jam 11 malam, pada tanggal 11 bulan 11 juga tahun 2011tepatnya, Lagu pertama saya muncul walaupun tanpa judul.

Keesokan harinya, Junet yang memberikan tambahan judul dua kata di atas lirik itu"Obsesi Cinta" entah apa maksut dan arti judul itu sampai sekarang saya masih belum tahu, dan mungkin Junet sendiri juga belum memahami, namun yang saya tahu yang pasti judul lagu itu tak terdapat dalam lirik lagu ataupun maksut dari lagu itu sendiri, tapi ya sudahlah, di situ istimewanya.

Dari beberapa sela-sela waktu, menyanyikan lagu sendiri memang lebih terasa nyaman dan kepuasan tersendiri. Mulailah semangatku untuk menulis Puisi dan juga kata-kata bertumbuh cepat, saya semakin suka menyendiri dan membawa buku serta pena kemanapun pergi.

Dan mungkin, ini untuk teman-teman yang mempunyai hobi yang sama dengan saya, perlu di catat, "Perjalanan pribadi akan memudahkan kita untuk menulis lagu" itu kuncinya.

Di awali dengan iseng-iseng bermain musik dengan seniorku, Tanto atau yang akrab di sebut 'Ndut', seperti biasa, dia yang pegang Keyboard dan aku yang pegang gitar. 21 November 2011 lalu, dengan sendiri aku membuat lagu "Cinta kosong", lalu di bumbui oleh Beliau dan jadilah lagu sederhana yang dengan sedikit memaksa aku katakan sangat istimewa.

Seperti yang saya katakan, sebagian besar lagu yang saya tulis adalah cerita perjalanan saya sendiri, Cinta Kosong pun demikian, adalah cerita betapa di buat kagumnya diriku oleh seorang wanita, dan aku sendiri belum tahu bahkan belum mengerti untuk memulai mengatakan dari sudut mana. Hanya berandai-andai dan mengharap Tuhan bisa mengatakannya tanpa harus ku katakan kepadanya.

Aku senang dengan lagu ke-2 ku itu, sangat senang bahkan. sampai suatu hari aku di satukan menjadi sebuah grup musik sederhana "Fanatik", di temani oleh Prap, Sigit, danHan. Hari demi hari, ada 10 lagu sudah yang terciptakan. dan kami enjoy membawakannya walaupun hanya kami sendiri pula yang mendengarkan.

Ahhhh, mengapa pula perpisahan itu datang begitu cepat, yang dengan sangat memaksa membubarkan kami untuk sedikit lebih berani bersuara.

Dan sekarang, Aku dengar Han masih bergelut dengan gitarnya, walaupun dengan Format dan aliran yang lain, Lanjutkan Kawan... sementara Prap dan Sigit, entahlah, sepertinya Musik bukan jiwa mereka.

Sedangkan aku, Aku selalu bersuara dan menulis di sini, di temani dengan format baruku"WAViS"..

Dan dengan Proyek baruku yang sedikit kocar-kacir dengan sahabatku "Dhani"..

Dan 2 teman istimewa yang selalu mendukung, dan mereka pula yang mengotak atik Laguku, mulai di rekam lah, di editlah, di tambah apalah, adalah mereka Hendrik dan Junet yang masing-masing mulai sibuk dengan sendirinya, percaya padaku, kelak kita semua akan jadi orang yang berarti.

Dan nanti, semua tulisan dan nyanyian ini aku persembahkan untuk kalian semua...

Selamat Berkarya semua, Selalu warnai dunia dengan apa yang kita bisa..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun