Jumat, 30 Agustus 2019 kemarin, saya membeli molen kering dari Kaya Bakery, sebuah toko kue basah yang cukup representatif yang berlokasi di seberang  Yogya Dept. Store jalan baru Soleh Iskandar Bogor. Satu kotaknya yang berisi 10 buah pisang molen itu harganya Rp. 40.000.  Bersamaan dengan itu, saya juga membeli 3 kotak lapis bogor sebagai buah tangan untuk mengunjungi orang tua di Sumedang.
Sabtu pagi, kami dan keluarga besar berkumpul bersilaturahmi. Kebetulan saya adalah anak satu-satunya yang tinggal jauh dari orang tua sehingga jika kami datang, saudara-saudara saya yang lainnya selalu menyempatkan berkumpul sekalian di rumah orang tua.
Sehabis saya kebelakang sebentar, terlihat bapak saya sedang sedang sakit memakan molen yang kami bawa. Di kotak itu terlihat sisa 6 lagi dan saya ambil satu untuk dimakan sekedar menemani. Tiba-tiba anak saya dari jarak 3 meter meminta saya tidak memakan molen itu karena terlihat berjamur. Anak saya kemudian memeriksa semua molen itu dan ternyata semua telah berjamur. Bapak saya pun akhirnya diminta untuk menghentikan makan barang tersebut.
Saya ingat kalau beli roti di toko roti langsung, biasanya harganya sudah diskon jadi setengah harga kalau barangnya sudah mendekati tanggal kadaluarsa. Karena kejadian itu, saya merasa orang tua dan kakak-kakak saya menuding bahwa saya membawa buah tangan yang setengah harga karena sudah menjelang tanggal kadaluarsa, meski memang tak terucap.
Sepulang dari Sumedang, saya langsung ke tokonya untuk complain. Saya bilang merasa dipermalukan dengan kue tersebut. Â Namun kecewa sekali ketika petugas yang melayani saya hanya mengatakan sama seperti via telepon kemarin bahwa itu kesalahan pengemasan, dan hanya bersedia mengganti barang atau kembali uang, tanpa sedikitpun rasa empati dan permohonan maaf yang tulus.
Saya menulis di sini tidak untuk mencemarkan nama baik toko kue tersebut, tetapi sebagai pengalaman untuk pembaca lain agar tidak mengalami hal yang sama. Bisa dibayangkan kalau orang tua saya berfikir "anaknya memberi makanan yang tidak layak makan untuk orang tuanya". Sungguh ini kerugian yang dapat dinilai dengan rupiah.... apalagi  komplainya hanya  berbalas permohonan maaf basa-basi tanpa empati.
Sumber gambar : Dokumen pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H