Tiga hari sebelum posting artikel ini, saya berada di sebuah pulau kecil yang sarana akomodasinya alakadarnya. Penginapan hanya ada losmen tanpa jaringan internet. Satu-satunya jaringan internet yang biasa saya andalkan pada situasi seperti ini adalah pada android. Â Kebetulan kuota internet ternyata habis pula, maklum pakainya kuota pra bayar, sehingga tidak bisa bercanda di grup WA, tidak bisa menulis berita pekerjaan ke kantor (memang pergi dalam rangka tugas) ataupun buka berita-berita online.
Fasilitas kominukasi yang tersisa hanya telepon dan SMS. Fasilitas itu seperti biasa digunakan secara terbatas pada hal-hal penting saja. Karena tidak ada grup canda yang terfasilitasi oleh kedua jaringan tersebut.
Hari pertama, nampak ada yang kurang dalam menjalani aktivitas hari-hari tersebut. Ketika dari kantor nelpon, saya cukup mengatakan "gak bisa buka email, tolong urus dulu semuanya dari Jakarta", atau "sorry, gak bisa buka WA". Namun hari kedua dan ketiga menjadi terbiasa dan ternyata enak juga. Hening, tak perlu ngontrol pesan di WA, pokoknya terasa enak. Terkadang untuk urusan keluar tak perlu nenteng-nenteng android.
Saya membayangkan 30 tahun lalu ketika masih sekolah. Tak ada fasilitas komunikasi yang menginformasikan kepada orang tua kalau saya sudah sampai di tempat kos. Â Semuanya biasa-biasa saja. Orang tua juga tidak khawatir kalau saya belum sampai di tempat kos. Berbeda dengan jama sekarang, pergi jauh tanpa konfirmasi ke keluarga bisa menimbulkan kekhawatiran pada keluarga yang ditinggalkan.
Jaman memang sudah berubah, tetapi beberapa hari tanpa internet juga menyenangkan.
Salam
