Mohon tunggu...
Taryadi Sum
Taryadi Sum Mohon Tunggu... Insinyur - Taryadi Saja

Asal dari Sumedang, sekolah di Bandung, tinggal di Bogor dan kerja di Jakarta. Sampai sekarang masih penggemar Tahu Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Mengapa Kendaraan Sering Mati di Lintasan Kereta..?

27 Agustus 2012   08:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:16 3452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi. Kecelakaan di Pelintasan Kereta /Admin (DIDIE SW)

Detik.com, Minggu, 26/08/2012 16:34 WIB kemarin memberitakan terjadi kecelakaan sepeda motor tertabrak KRL Jabotabek di perlintasan Poltangan Pasar Minggu. Menurut pemberitaan tersebut satu penumpangnya tewas dan satu lagi kritis.

Jalur perlintasan KRL Jabodetabek memang ibarat hantu yang sering kali memakan korban. Dari beberapa kejadian yang pernah saya dengar,kebanyakan kendaraan yang celaka itu tiba-tiba mati mesin sesaat sebelum kereta melintas sehingga kecelakaanpun tidak bisa dihindarkan.

Saya pernah menyaksikan hal yang sama, sebuah vespa yang memaksa menerobos palang pintu yang sudah ditutup tiba-tiba mesinnya mati di tengah lintasan. Entah karena panik, meskipun kelihatan giginya sudah dinetralkan, sepeda motor itu seperti sangat berat untuk didorong meskipun oleh dua orang. Akhirnya setelah digotong oleh 4 orang laki-laki dewasa kendaraan itu lolos dari maut.

Apakah benar ada hantu jahat menyebabkan sering matinya mesin kendaraan di lintasan kereta saat kereta akan melintas? Atau karena pengemudinya terlalu panik sehingga tidak konsetrasi lagi mengemudikan kendaraannya?

Beberapa waktu lalu saya menanyakan kepada seorang ahli elektrik-automotif, dan ternyata ia mempunyai jawaban yang bagi saya masuk akal, sebagai berikut :

Satu rangkaian KRL Jabotabek itu beratnya sekitar 500 ton sehingga untuk memastikan tidak keluar dari rel pada saat berjalan dibutuhkan bantuan magnet yang besar di relnya. Karena kereta itu bergerak, maka medan magnet yang dibentukpun berupa magnet sementara yang mengikuti pergerakan kereta.

Kekuatan magnet untuk mengikat kereta tidak terlepas dari rel itu konon masih berpengaruh sampai 50 meter ke depan dan belakang rel. Daya tarik magnetnya dapat mempengaruhi sistem magnet di sekitarnya. Maka selain mematikan mesin kendaraan yang sama-sama menggunakan sistem magnetis, juga magnetnya akan menarik kendaraan yang dominan unsure logamnya sehingga terasa lebih berat jika didorong.

Saya tidak terlalu paham sistem magnet dan tidak bisa menguji kebenaran teori tersebut. Tetapi  bagi saya ini lebih masuk akal daripada mempercayai hantu-hantu jahat yang menghendaki terjadinya kecelakaan. Karena itu, hindarilah menerobos lintasan kereta, ditutup ataupun tidak, meski secara pertimbangan kita bisa melintas mendahului kereta.

Atau anda punya penjelasan lain...?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun