Mohon tunggu...
Taryadi Sum
Taryadi Sum Mohon Tunggu... Insinyur - Taryadi Saja

Asal dari Sumedang, sekolah di Bandung, tinggal di Bogor dan kerja di Jakarta. Sampai sekarang masih penggemar Tahu Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gara-gara Al Qur’an, Lolos Razia Senjata Tajam

2 September 2014   16:32 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:50 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Anak pertama saya, Satria Gundara, laki-laki, 15 tahun lebih dikit, kelas dua SMA, katanya memang sering tadaraus di masjid sekolahnya sehingga di tasnya ia tidak pernah ketinggalan  membawa  qur’an kecil  Dalam keseharian, dia ke sekolah menggunakan motor  laki-laki GL MAX. Melanggar memang, tapi kata polisi tidak apa-apa selama bisa menunjukkan kartu pelajar dan STNK.

Karena dari sekolah ke rumah bisa melewati jalan-jalan kecil, saya arahkan anak saya untuk mengindari jalan-jalan besar dan jalan protocol. Selain untuk menghindari lalu-lintas yang padat, juga untuk menghindari razia karena ia sebenarnya belum memiliki SMI karena belum berusia 16 tahun dan belum punya KTP.

Seperti halnya kota-kota lain, isu dan kejadian tawuran  pelajar juga terjadi di Bogor.  Berita tawuran  pelajar yang menyebabkan korban tewaspun saya pernah mendengarnya  dengan lokasi tidak jauh dari rumah kami. Walhasil, kehidupan  remaja sekarang cukup mengerikan sampai-sampai polisipun  sering melakukan razia senjata tajam terhadap anak-anak sekolah  yang bersepeda motor.

Suatu ketika, “priiiit….” Motoranak saya dan belasan  motor anak sekolah yang lainnya diberhentikan polisi. Satu demi satu, tas sekolah yang dibawa anak-anak digeladah dan mereka dikumpulkan di sebuat tempat tak jauh dari situ. Kata anak saja, ada satu dua senjata tajam yang diambil dari tas anak-anak yang diperiksa itu.

Ketika memeriksa tas anak saya, ia menemukan  kitab suci kecil bersampul seperti dompet  yang saya belikan sekitar 2 tahun lalu  itu. Tanpa memeriksa lebih lanjut, dengan raut muka langsung berubah menjadi sangat  ramah,  polisi itu mempersilahkan anak saya untuk segera jalan lagi dan sambil tak lupa mengingatkan untuk hati-hati hati di jalan.

Menurut anak saya, kejadian itu dialaminya lebih dari 1 kali dan selalu lolos tidak dimasukkan ke dalam kompulan anak-anak lain yang kena razia itu....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun