Nah, beberapa resolusi konflik beragama dan berkeyakinan yang bisa didorong diantaranya adalah dengan mengintensifkan ruang-ruang Dialog baik interen maupun antar umat beragama/berkeyakinan. Meski berbagai hambatan menghadang jalan kita untuk menuju sikap terbuka, saling pengertian dan saling menghargai antaragama, saya kira kita tidak perlu bersikap pesimis. Sebaliknya, kita perlu dan seharusnya mengembangkan optimisme dalam menghadapi dan menyongsong masa depan dialog. Selanjutnya perlu digagas soal musyawarah antar tokoh agama sebagaimana sekarang ini adanya forum-forum kerukunan antar umat beragama (FKUB). Selain itu, juga mendorong masyarakat beragama dan berkeyakinan untuk memiliki sikap tasamuh (toleran) dan tawasuth (moderat).
Kedua sikap diatas akan lebih lengkap lagi jika didukung dengan sistem pendidikan multikultural yang dimasukkan dalam kurikulum sekolah sejak dini mungkin. Wallahu a`lam bish-shawwab##
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H