“Pendidikan yang kurang, mungkin?” Jawab Harri ragu.
“Oke. Pertanyaan selanjutnya, kenapa seseorang bisa kurang pendidikannya?” Kang Shihab terus bertanya.
“Ekonomi lemah..??!!” Harri menjawab masih ragu.
“Haha, jawabanmu mantap sekali, Har. Mungkin media satu pendapat denganmu.” Kang Shihab kembali membuat Harri bingung.
“Maksudnya?” Tanya Harri dengan raut muka yang tidak mengerti.
“Media sebenarnya hanya ingin mengkritik pemerintah dengan menyuguhkan fenomena-fenomena “tak terpuji” seperti bunuh diri. Pemberitaan itu hanya ingin membuat pemerintah “melek” bahwa diluar sana, masyarakat, banyak yang berperilaku “tidak baik” akibat kurangnya pendidikan yang bersumber dari keuangan atau perekonomian yang “jelek”.
“Disamping itu, saya pikir selain pemerintah, Media juga ingin memberikan pelajaran kepada para pemuka agama. Para pemuka agama harus “sadar dakwah”. Artinya, para pemuka agama harus lebih sadar lagi dalam berdakwah dengan “kondisi kekinian“ masyarakat. Jangan sedikit-sedikit haram, sedikit-sedikit neraka.” Kang Shihab menegaskan.
Dan Harri pun mengangguk-angguk, sepertinya paham dan setuju. Dan mereka pun lama terdiam setelah diskusi itu. Akhirnya sampailah mereka ke tempat tujuannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H