Ketika Perang pagi ini, rumput dan ilalang menyerbu sawah dan ladang, membiarkan batang padi meregang tanpa sempat meninggalkan warisan. Pupuk bersubsidi di sabotase dekat gudang, ranjau benih hingga biaya tinggi menghantui, petani tiarap, kebutuhan akan harga sepadan gabah nasional tak terpenuhi.
Ini perang brutal, ketika moncong meriam terarah ke meja makan, anak-anak kurus memenuhi lemari pajangan, ibu-ibu tak sempat memberi ASI, kucing kesayangan mondar-mandir membawa sebaki penuh coretan puisi.
Perang, memenuhi kecamuk pemikiran. Musuh datang, berupa apa, berapa banyak, bersenjata apa, membawa roti dan donat. Tuan kasir tergagap, kebijakan tambal-sulam menjebak.
Jika siang nanti perang telah usai, pastikan anakmu telah makan dengan berselonjor di lantai. Jangan biarkan lalat nimbrung mencuri dengar, meskipun rasa kasihan itu masih bersarang.
#####
Baganbatu, maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H