Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bermuka Masam

17 Februari 2023   06:47 Diperbarui: 17 Februari 2023   10:03 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermuka masamlah ia, menjadikan cermin sebagai lampiasan amarah, menuduh putaran waktu telah menyimpan catatan dosa.

Bibir merah merekah tenggelam dalam airmata, mata jeli kehilangan suar seketika. Wajah ayu terasa menampar cakrawala.

Apa hendak dikata, permufakatan jahat antara sedih dan kecewa, menggariskan cerita tentang janji yang terlunta-lunta.

Bermuka masamlah ia, sambil jemari lentik mengajari kisi dunia, menggerakkan kaki menimbulkan gempa pada jiwa. Sampai bila amarah mereda, hingga saat itu lamunan berharap musnah.

#####

Baganbatu, februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun