Bermuka masamlah ia, menjadikan cermin sebagai lampiasan amarah, menuduh putaran waktu telah menyimpan catatan dosa.
Bibir merah merekah tenggelam dalam airmata, mata jeli kehilangan suar seketika. Wajah ayu terasa menampar cakrawala.
Apa hendak dikata, permufakatan jahat antara sedih dan kecewa, menggariskan cerita tentang janji yang terlunta-lunta.
Bermuka masamlah ia, sambil jemari lentik mengajari kisi dunia, menggerakkan kaki menimbulkan gempa pada jiwa. Sampai bila amarah mereda, hingga saat itu lamunan berharap musnah.
#####
Baganbatu, februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H