Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Saya "Alumni" Program Pemberantasan Buta Huruf

15 Februari 2023   18:33 Diperbarui: 18 Februari 2023   12:58 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi seorang anak belajar membaca. (sumber: pixabay.com/Sabrina Eickhoff)

Kurang lebih setahun saya mengikuti program pemberantasa buta aksara, dan ketika di akhir tahun pelajaran, ada ujian atau tes untuk mengukur kemampuan peserta program selama mengikuti proses pembelajaran. Dan ini adalah saat yang paling mendebarkan.
Pda hati yang telah di tentukan, datanglah serombongan tim penilai.

Saya tidak tahu persis dari mana mereka, entah dari kecamatan, kabupaten, atau propinsi. Tapi menilik pakaian dan cara mereka berbicara, sepertinya mereka orang terpelajar. 

Tes atau ujian akhir tahun di lakukan dengan memanggil satu persatu peserta program untuk diuji kemampuanya membaca. Hanya itu seingat saya.

Maka di saksikan oleh orang sekampung, setiap peserta harus tahan mental dan tahan grogi menghadapi ujian. Tak jarang muncul gelak tawa ketika kami para peserta yang sedang ujian melakukan kesalahan membaca atau menjawab pertanyaan sederhana dari para penguji.

Bagi yang di nyatakan lulus atau berhasil mengikuti program pemberantasan buta huruf ini, sepertinya tidak ada diberi sertifikat atau semacam tanda bahwa mereka pernah mengikuti program ini. 

Saya berhasil lulus, dan oleh petugas penguji di beri selembar surat pengantar agar bisa masuk kesekolah formal. Dan hasilnya?

Hari ini saya bisa menulis di Kompasiana, bisa membaca dunia, bisa ikut menulis sastra terutama puisi. 

Berkat pernah mengikuti program pemberantasan buta huruf di masa lalu, saya memiliki kesempatan untuk belajar berbagai macam ilmu pengetahuan, pernah menjadi pengajar di beberapa tempat.

Semangat untuk terus menggali potensi diri akan kemajuan zaman ternyata tumbuh subur menyemangati diri.

Saya tidak pernah malu pernah menjadi peserta sebuah program pemberantasan buta huruf di masa lalu, bahkan saya sangat bersyukur diberi kesempatan membuka cakrawala diri dengan belajar huruf dan cara membaca di program tersebut.

Besar harapan saya agar program yang baik ini terus berlanjut. Tantangan dan hambatan tentu berbeda dengan keadaan zaman saya kecil dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun