Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Dari Langit Sebelah Timur

8 Januari 2023   07:08 Diperbarui: 8 Januari 2023   22:30 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah anak-anak bersama Kerry, guru Bahasa Inggris di sekolah mereka, memungut sampah anorganik di pesisir pantai Kampung Sawandarek, Pulau Mansuar, Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat. Papua Barat. Foto: Kompas/Riza Fathoni

Dari langit sebelah timur, sekelompok manusia bercaping dan bertudung menggempur tanah berlumpur. Menyemai biji, menyabit rumput, merawat nasip. Persis seperti para penjemput takdir, tak melulu menuntut tapi berjuang mengolah sepetak harap. Demi anak cucu kelak.

Dari langit sebelah timur, bocah-bocah lugu berceloteh tentang masa depan. Tak beralas kaki, baju seragam berisi daki. Entah mau jadi apa mereka, hanya belajar dan berangkat sekolah ketika fajar belum lagi berubah bara. Menempuh jalan berliku di antara semak kemajuan zaman, menghirup residu dari pesatnya teknologi pertemanan.

Dari langit sebelah timur, segerombolan orang berpidato siang dan malam. Mengucapkan propaganda tentang kemakmuran, menjanjikan kemajuan jika para pendengar memilih mereka sebagai elit kebangsaan. Siapa mereka? Tidak penting untuk mengenal wajah, karena mereka bisa berubah dalam sekedipan mata.

Dari langit sebelah timur, arah mana hendak dituju mencapai makmur. Setelah sekian waktu memenjarakan umur, mengurung mimpi tentang keadilan tak kunjung rampung.

Pixabay.com
Pixabay.com

#####

Baganbatu, januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun