Inilah aku. Seumpama kayu, sesungguhnya aku hampir rapuh. Â Di permainkan hujan, di telantarkan gersang, siang menjadikan panas memiliki wewenang, membakar perlahan segala perkakas yang menjadikan aku seperti daging panggang. Malam pula menjelang, membentangkan dingin agar tubuh dan jiwa membeku bersama angin, mencabuti segala mimpi masa depan.
Beginilah hidupku. Engkau memandangku sebagai musuh, menggunjing perilaku bahwa aku adalah bagian dari persekongkolan hitam. Memindai segala perkataan, menjadikan bukti bahwa pemikiranku tak lebih dari tong kosong tak berisi faham.
Aku, sama sepertimu.
Aku yang berwujud dari kesempurnaan masa lalu
Engkau campakan
Engkau hinakan
#####
Baganbatu, november 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H