Telah seribu hari kita mencari, makna tersembunyi dari pertemuan ini, meski jalan mendaki telah lelah di telusuri, hutan beronak duri sedia di lalui, tapi makna yang tersedia belum mampu mencairkan beku hati ini.
Hampa
Kosong
Betapa terus mencari, mendaki dan menuruni perbukitan terjal yang di sangka sekat pemisah arti, bertanya dan bertanya kepada sekumpulan tuan cerdikpandai di istana mimpi, berharap di tengah samudera adalah jawaban tanya yang kita cari.Â
Jawaban yang kita dapat adalah nasihat,
"Teruslah mencari"
Mengapa begitu sukar menyatukan hati ketika sekumpulan dendam masih meniti, betapa sulitnya menerima kenyataan bahwa sebahagian derita adalah andil masing masing diri. Mengapa?
Setelah lelah mencari, akamkah kita akan musnah, hangus oleh api yang membakar dada, tiada karena kesepahaman dulu semakin menjauh.
Bukankah pertemuan ini adalah rekonsiliasi, begitu bunyi hitam di atas putih. Dan kita kesulitan mencari padanan kata dari damai, indah,mengakui salah.
Semakin di cari, semakin banyak yang hilang dari pertemuan ini.