Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tersenyumlah kepada Rembulan

13 Oktober 2022   17:09 Diperbarui: 13 Oktober 2022   17:13 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca kisahmu, rasa haru seketika menyentuh. Menjadi piatu sejak belia, menggelandang dari satu kolong jembatan ke emperan terminal.

Inilah hidup, tanpa belas kasihan, tanpa pandang sayatan hati atau kisruhnya perasaan.

Siapa kuat dialah pemenang

Siapa pintar, segera menjadi srigala pemakan segala kepentingan

Engkau hanya menangis ketika rintik hujan mendatangi menanyakan "apa kabar", engkau tambah menangis ketika sang tuan kekayaan melempar sebungkus roti bekas gigitan.

Begitu rendahnya pandangan kaum hartawan, seperti menilai sampah bereserakan tak bernilai kemanusiaan

Jangan cari keadilan di pesta metropolitan

Jangan berharap sambutan tangan ketika empunya gedung megah tengah mengundang pembesar untuk santap malam

Pandanglah rembulan

Nikmati sinar penuh kelembutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun