Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hujan Deras di Way Rumbuh

9 Oktober 2022   07:20 Diperbarui: 9 Oktober 2022   07:26 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubuk reot terdiam

Ratusan jiwa lari berpencar

Aku?

Aku ternyata seorang aktivis yang gagal menembus birokrasi sulit dan panjang, menyodorkan proposal penyelamatan lingkungan, berusaha menjadi jembatan antara masyarakat adat dan kekuatan modal. Dan kini terjebak di hutan, hujan, gelap, banjir, longsor dan lolong minta tolong manusia menghadapi kemarahan alam.

Air banjir bercampur lumpur dan delondongan kayu mengepung tubuhku

Menenggelamkan dadaku, hingga akhirnya mengubur seluruh badan dan harapan

"Maafkan aku, alamku"

"Maafkan aku, masyarakat pedalaman"

"Maafkan aku, bukit indah yang hari ini di penuhi kemarahan"

Hanya sebatas ini kemampuanku menyuarakan pelestarian alam

#####

Baganbatu, oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun