Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kupu-Kupu di Halaman Rumah

6 Oktober 2022   08:07 Diperbarui: 6 Oktober 2022   09:13 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kupu-kupu di halaman rumah

Menari lincah

Tanpa hentakan di setiap putaran

Melompat

Terdiam

Menggoyangkan badan

Tapi matanya terpejam

Seperti Empunya Rumah

Berwajah suram

Duka di pendam

Suami tercinta tewas di lapangan bola 

Anak lelaki tersayang, pulang terbungkus kain kafan

Tinggal anak perempuan seorang, sedang memasak nasi di belakang.

Siapa yang akan makan?

Rumah lengang

Tangis mengawang

Ucapan duka cita berdatangan

Kupu-kupu di halaman rumah

Berjabat tangan

Saling berpelukan

Turut mengantarkan iringan jenazah keperistirahatan

Tinggal si Empunya rumah

Sendirian

#####

Baganbatu, oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun