Gerombolan dari kegelapan
Tentara bayaran
Mengacungkan senjata siap terjun ke medan pertempuran
Ngiiing......
Setelah lama bertapa, menjadi jentik dalam kubangan nista, menjelma dalam rupa seumpama begal haus darah
Bersayap tipis namun sekuat baja
Mencipta teror dengan bunyi khas laksana dengung kibasan senjata
Ngiing.....yang mendamba
Sebelum gelap tiba, ia hanya duduk termenung sambil memperkirakan resiko bakal menimpa
Cidera
Patah sayapnya
Bahkan kematian yang bisa datang dalam hitungan sekejap mata
Tatkala senja mulai menjelma, keremangan suasana menduduki mayapada
Senjata telah di asah
Keyakinan telah bulat untuk berbuat
Menebalkan semangat bahwa ini adalah jalan takdir pencipta
Maju!
Serbu!
Entah siapa yang mula memberi perintah, kepak sayap tetiba menemukan irama. puluhan, ratusan, ribuan, bahkan jutaan, gerombolan mahluk kecil bernyali besar, menyasar bau tubuh sebagai pedoman menentukan sasaran. Dalam gelap yang mencekam, seperti horor bagi diri sendiri dan sekitar.
Yang mati tak terkisah
Yang cidera mungkin tak pulang lagi ke rumah semula
Sampai tugas paripurna
Mematangkan telur sebagai penerus generasi penghisap darah
Mungkin jalan sesat bagi mereka yang iri dan penuh prasangka
Mungkin terlalu hina dalam pandangan manusia
Di anggap lawan, di caci sebagai sumber penularan, di cap sebagai pembawa selusin lebih varian baru penderitaan
Jika engkau yang menjadi nyamuk malaria, adakah pilihan lebih mulia dari mematuhi titah
#####
Baganbatu, september 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H