Terjebak di bening matamu
Tak mampu berkata
Tak mampu ungkap rasa
Terlalu dalam menyelami keindahan, kecantikan itu menenggelamkan segala perumpamaan.
Hanya diam.
Ada rasa malu ketika harus mengakui bahwa aku telah takhluk sejak pandang pertama. Cukup sekali ini saja dalam hidup harus meratap dan meminta sekiranya gemuruh dada sejenak mengobati rasa kaku pada seluruh pembulu darah. Tak cukup nyali mengutarakan apa maksud di hati, terlalu naif jika jalan pikiran mampu menggambarkan segala kegemparan yang membakar.
Pada cantik itu
Pada senyum itu
Pada apa yang ku maksud sebagai penggambaran akhir tentang tersanderanya perasaan.
#####
Baganbatu,5 september 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H