Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bekicot

23 Agustus 2022   08:13 Diperbarui: 23 Agustus 2022   08:17 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perlahan, bahkan terkesan lambat

Tak pernah menelikung, tak ingin menjadi unggul

Yang di miliki, cukup di syukuri

meski lambat, yang penting selamat

Saling serobot adalah aib, saling mendahului adalah pamali, saling menggunjing adalah hina diri

Bila bertemu tak pernah bertanya asal usulmu

Berbicara ramah kepada tamu

tak membawa pedang, tak ingin memanggul senapan

Cukup salam perkenalan

"Kita bangsa bekicot yang punya adab dan kesopanan"

Kadang di tendang

kadang di jadikan mainan

Kadang di caci sebagai binatang tak punya kemanfaatan

Tak pernah ada dendam

bekicot yang menertawakan manusia

Bekicot ingin mengucap nasihat kepada pemimpin dunia

Bekicot heran melihat ketamakan makhluk yang berjalan dengan kedua kakinya

Bekicot yang tampak lemah, tapi tak pernah menyakiti sesama

Bekicot yang tak pernah sekolah, tapi belum pernah memangsa sesama

Seandainya negeri ini adalah negeri bekicot

#####

Baganbatu, 23 agustus 2022  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun