Hatinya pernah terluka
Jiwanya pernah padam tanpa asa
Tajam kata menoreh duka
Sumpah-janji mendulang prahara
Kini, semenit yang lalu
Mata jernih menjulang rindu
Senyum manis menjangkau kalbu
Telah pergi kabut kelabu
Betapa sedih ketika harus mengakui
Betapa berat beban batin menjalani
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!