Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hujan Pertama di Bulan Ramadhan

11 April 2022   07:59 Diperbarui: 11 April 2022   08:18 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba dingin, kesegaran mengalir tertiup angin, takbir-takbir menggema memenuhi takdir, masjid-masjid penuh oleh jiwa yang hadir.

Dahaga, lapar, nafsu memangsa sesama, perlahan musnah, bersama tetes pertama hujan menyapu dada. Doa-doa, segala pinta, tangisan sesal penuh dosa, luruh seperti butiran debu.

Ketika ketukan pertama menyentuh perasaan, tangis yang tertahan segera pecah menghantam. Keyakinan bersama hujan, menadahkan tangan menyambut kemuliaan, berharap segalah rahmat membilas kebimbangan.

"Ya Allah, Ampunilah segala dosa, hidupkan aku sebagai sebenar-benar hamba".

*****


Baganbatu, April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun