Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Andhora

5 April 2022   08:22 Diperbarui: 5 April 2022   08:22 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melayang dalam lautan bimbang, tercerabut akal sehat hingga menyangka telah akhir dunia. Petaka silih berganti melanda, hujan airmata pertanda duka telah menjelma luka.

Andhora, bukan hal mudah menelan fakta, bukan perkara sengketa atau penghianatan sumpah. Raga melemah seiring racun nelangsa, hati terbakar karena sekian banyak kabar beredar.

Hingga jiwa diterbangkan sangka, tubuh meronta dalam curiga tak terkira, serpihan batin berhembus bersama aliran curiga. Bak butiran debu, menempel kemudian luruh di daun bambu, tanpa jejak tanpa pertanda, padahal sedih tengah melanda.

Andhora, mengelilingi setengah dunia, berharap ada lembah untuk mencurahkan beban di dada.

*****

Baganbatu, April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun